Kadis DLH : Berkurangnya Habitat Asli, Banyak Satwa Langka Alami Penurunan Populasi

Rab, 4 Oktober 2023 | 331 Views

Muara Teweh – Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Utara (Barut) Ir Inriaty Karawaheni mengatakan pengelolaan lingkungan hidup yang baik akan menjamin keberlangsungan layanan ekosistem dan kehidupan satwa dan fauna di dalamnya yang sangat beraneka ragam.

Hal tersebt dikatakan Kadis DLH Inriaty Karawaheni dalam sambutannya pada acara Bimtek dalam pengelolaan keanekaragaman hayati, di aula salah satu hotel dalam kota Muara Teweh, Rabu (4/10/2023).

Menurutnya, diantara satwa-satwa langka yang dimiliki oleh Indonesia, beberapa mengalami penurunan populasi dalam tingkat menuju kepunahan.

Dikatakannya penyebab dari ancaman tersebut adalah berkurangnya habitat asli, sebagai akibat dari proses pembangunan yang sering kurang memperhatikan pengelolaan hutan dan ekosistem secara lestari.

Pada kesempatan itu juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup Barito Utara, Ir Inriaty Karawaheni mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Bimtek pengelolaan keanekaragaman Hayati pada Zona 3 yang digelar di Muara Teweh.

“Terima kasih atas kepercayaan panitia untuk melaksanakan kegiatan bimtek ini di Kabupaten Barito Utara. Saya ucapkan selamat datang di Muara Teweh kepada seluruh peserta bimtek dari 4 kabupaten di DAS Barito,” kata dia, Rabu (4/10/2023).

Lebih lanjut Inriaty, menyadari nilai penting keanekaragaman hayati tersebut, pemerintah Indonesia telah meratifikasi Konvensi Keanekaragaman hayati melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations Convention OnBiological Diversity.

Dan jelasnya salah satu kewajiban yang dimandatkan dalam konvensi tersebut adalah setiap negara harus menyusun Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati.

“Provinsi Kalimantan Tengah merupakan salah satu daerah strategis dan penting di Indonesia. Memiliki luas hutan yang cukup luas dan saat ini mengalami banyak permasalahan, diantaranya penyerobotan lahan untuk perluasan areal pertanian maupun perkebunan, penebangan liar serta tumpang tindih pelaksanan program pemerintah dalam kawasan hutan,” kata dia.

Ia juga mengatakan bahwa di Provinsi Kalteng memiliki berbagai macam ekosistem di dalamnya, memiliki potensi keanekaragaman yang tinggi. Keanekaragaman hayati merupakan aset bagi pembangunan nasional.

Kadis DLH Barito Utara juga mengatakan bahwa tantangan terbesar dalam pengelolaan keanekaragaman hayati adalah mempertahankan keseimbangan antara kelestarian fungsi (ekologis) dengan kelestarian manfaat (ekonomis).

“Kegiatan bimtek ini merupakan langkah awal dalam rangka meningkatkan kapasitas kelembagaan dan SDM ASN dalam konservasi dan pengelolaan keanekaragaman hayati, meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan pembangunan taman keanekaragaman hayati serta mewujudkan rencana pengembangan taman tersebut sehingga output dari kegiatan ini dapat tercapai,” kata mantan Asisten Bidang Administrasi Umum Sekda Barito Utara ini.(al)

iklan

Baca Juga

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *