Sampit- Rumah Sakit Terapung yang berada di Jalan Yos Sudarso atau Taman Kota Sampit mengeluh akibat aksi balap liar yang kerap terjadi di kawasan tersebut dapat mengganggu pelayanan rumah sakit. Pihak manajemen rumah sakit resmi menyurati DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) untuk mengatasi masalah tersebut.
“Karena aksi balap liar itu kebanyakan menggunakan knalpot dengan suara bising, sementara pasien harus beristirahat, serta aksi ngebut-ngebutan di jalan ini juga membahayakan jika ada pasien yang datang. Sehingga mereka secara resmi menyurati kami,” kata Ketua Komisi I DPRD Kotim, Rimbun, Selasa (14/3/2023).
Rimbun juga menyatakan bahwa pihak rumah sakit merasa sangat terganggu dengan aksi balap liar yang dilakukan di sekitar kawasan tersebut. Pelaku balapan liar yang seringkali menggunakan kode-kode rahasia setelah dikejar oleh polisi, meresahkan dan membahayakan keamanan pasien yang sedang dirawat di rumah sakit.
“Atas laporan pihak klinik, pelaku balapan liar ini sangat meresahkan, karena ketika polisi datang mereka lari dan setelah polisi pergi maka ada kode-kode khusus sehingga balapan dimulai lagi,” ujarnya.
Selain itu, pihak rumah sakit juga mengadukan sejumlah event yang menggunakan pengeras suara di kawasan Taman Kota Sampit yang tidak memperhatikan lingkungan sekitar.
“Terkait event yang kerap diselenggarakan di kawasan itu, sejatinya pihak klinik tidak keberatan dengan kegiatan itu asalkan suara pengeras diatur dan tidak melebihi ambang batas. Bukan sebaliknya yang membuat kaca bangunan pun turut bergetar. Hal ini tentu sangat mengganggu pelayanan di klinik,” tegasnya.
DPRD Kotim berharap agar masalah aksi balap liar dan penggunaan pengeras suara di kawasan Taman Kota Sampit dapat segera diatasi untuk menjaga kenyamanan dan keamanan masyarakat serta pasien di sekitar kawasan tersebut.(Fit).
Foto – Ketua Komisi I DPRD Kotim, Rimbun.(Fit).
