Kuala Pembuang- Ketua DPRD Kabupaten Seruyan Zuli Eko Prasetyo meminta agar pemerintah daerah saat ini untuk mulai mendesain kota, khususnya Kuala Pembuang yang merupakan ibu kota kabupaten.
“Saya minta agar pemerintah daerah saat ini mulai mendesain kota Kuala Pembuang, karena ini merupakan instruksi dari presiden kepada kepala daerah di tahun 2023, sesuai instruksi itu pemerintah kabupaten kota harus mulai mendesain kotanya dengan baik sehingga memiliki diferensiasi dan memaksimalkan potensi daerah,” katanya, Kamis (23/2).
Eko mengungkapkan, menindaklanjuti instruksi Presiden Republik Indonesia itu, maka sudah semestinya pemerintah daerah melalui dinas teknis dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk memprogramkan pembangunan kota tersebut dan paling lambat diprogramkan tahun 2024 mendatang.
“Ini yang kami minta kepada pemerintah daerah melalui PUPR, coba nanti ke depan disusun kira-kira apa programnya, kita perlu membuat ketertarikan dari orang lain untuk masuk ke Seruyan,” ujarnya.
Menurut Politikus PDI Perjuangan itu, terkait teknis atau program yang memungkinkan bisa dikerjakan oleh pemerintah daerah dalam waktu dekat salah satunya Bundaran II Kuala Pembuang. Bundaran tersebut dinilai strategis untuk dikembangkan, karena letaknya berada di pusat kota, selain itu juga dari segi anggaran jika merenovasi bundaran tersebut tidak memerlukan anggaran yang banyak.
“Kalau kita bicara infrastruktur jalan mungkin menurut saya sudah layak, selain itu kalau membangun Bundaran III tentu itu memerlukan anggaran yang cukup banyak, nah sebagai alternatif coba kita rancang Bundaran II saja untuk dibangun semenarik mungkin, karena bundaran itu sering dijadikan oleh masyarakat tempat nongkrong dan sebagainya, tak jarang orang luar daerah pun jika ke Kuala Pembuang berfoto disitu, namun untuk desainnya masih perlu dikembangkan,” tuturnya.
Dia berharap, pemerintah setempat bisa memprogramkan pembangunan Bundaran II Kuala Pembuang tersebut dalam waktu dekat, dengan desain yang menarik dan memunculkan ciri khas dari Kabupaten Seruyan, sehingga masyarakat luar tertarik berkunjung ke kabupaten yang berjuluk Bumi Gawi Hatantiring.
“Kalau Bundaran II itu sudah jadi dibangun, tanpa disadari pemerintah daerah sedang menciptakan ekonomi makro, sehingga masyarakat kecil yang nantinya yang menciptakan ekonomi mikronya di situ,” katanya. (Sdi)