Mahasiswa : Meroketnya Harga Minyak Goreng di Kotim Bak Ayam Mati di Lumbung Padi

Rab, 13 April 2022 | 390 Views

Sampit – Langka dan tingginya harga minyak goreng akhir-akhir ini sungguh sangat ironis. Sebagai negara dan daerah produsen minyak sawit terbesar di dunia, kita malah mengalami kelangkaan. Kita tidak bisa menjadi tuan di tanah dan negeri sendiri. Ibarat pepatah, ini seperti ayam mati di lumbung padi.

Hal itu diungkapkan, Utomo Ardiansyah Korlab Gerakan Pemuda dan Mahasiswa se Kabupaten Kotawaringin Timur saat menggelar aksi demo di depan Kantor DPRD setempat, Sampit, Rabu (13/4).

Menurutnya, Krisis minyak goreng ini sungguh telah menampar wajah bangsa ini sebagai daerah sekaligus negara yang memiliki lahan perkebunan sawit terluas di dunia. Sebagai pemilik material terbesar untuk minyak goreng. Tidak heran, banyak orang bertanya-tanya, apa sesungguhnya yang sedang terjadi.

“Dengan kondisi ini, perlu segera ada perbaikan. Terutama dalam hal manajemen minyak sawit dari hulu sampai hilir. Semua harus diperbaiki, daerah kita harus benar-benar serius membereskannya, agar masalah kelangkaan minyak goreng ini tidak terulang lagi,” kata Utomo di depan perwakilan anggota dewan yang hadir.

Ia juga menyesalkan sebagai daerah penghasil minyak kelapa sawit seharusnya di Kabupaten Kotawaringin Timur harga minyak goreng tidak semahal saat ini.

“Untuk mengatasi kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng di daerah ini sebaiknya cabut atau hentikan saja sementara pengiriman Crued Palm Oil (CPO) keluar dari daerah, karena percuma sebagai penyuplai bahan baku kita tetap masih sama mengalami kelangkaan dan kenaikan harga yang tidak wajar,” tegasnya.

Sementara itu aksi demo damai yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa di depan kantor DPRD Kotawaringin Timur disambut baik oleh Wakil Ketua I DPRD Kotim, H. Rudianur di dampingi Wakil Ketua II DPRD Kotim H. Hairis Salamad serta turut dihadiri Ketua Komisi I RImbun ST dan Anggota Komisi I DPRD Kotim, M. Abadi.

Peserta aksi demo damai dari kalangan pemuda dan mahasiswa ini kemudian di persilahkan memasukan ruangan rapat paripurna DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur untuk berdialog langsung dengan sejumlah anggota dewan.

Sampai berita ini diturunkan penyampaian aspirasi dari sejumlah perwakilan pemuda dan mahasiswa di gedung wakil rakyat daerah itu masih berjalan dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian dan TNI.(Fit).

iklan

Baca Juga

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *