Bupati Barito Utara : Sudah Kita Sampaikan Permasalahan Pegawai Non-PNS

Sab, 18 Juni 2022 | 395 Views

Bogor – Bupati Barito Utara, H. Nadalsyah telah menyampaikan permasalahan yang ada di Kabupaten Barut, diantaranya adalah permasalahan pegawai non-PNS pada Rapat Kerja Nasional XIV APKASI Tahun 2022 di Ballroom Pullman Ciawi Vimala Hills Resort Spa & Convention, Kabupaten Bogor Jawa Barat.

“Sepertinya permasalahan pegawai non-PNS menjadi permasalahan yang sama di setiap daerah,” kata H. Nadalsyah di Bogor, Sabtu.

Bupati berharap melalui APKASI, permasalahan pegawai non-PNS khususnya di Kabupaten Barito Utara dapat diselesaikan.

Bupati Barito Utara, H. Nadalsyah didampingi Sekda, Drs. Muhlis menghadiri rakernas di buka secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dihadiri oleh Kepala LKPP, Wamendagri, Gubernur Jabar, Gubernur Kaltim, 250 Bupati dari 416 daerah, perwakilan kepala daerah, dan undangan lainnya.

Dalam Rakernas XIV APKASI, ternyata permasalahan Pegawai non-PNS menjadi isu utama di samping permasalahan lainnya. Ketua Umum APKASI, Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), Sutan Riska Tuanku Kerajaan dalam laporannya menyampaikan kepada Mendagri bahwasanya permasalahan penghapusan pegawai non-PNS (tenaga honorer) dapat menimbulkan dampak yang berarti kepada daerah.

“Kami mohon kepada Mendagri dapat mengusulkan kepada pemerintah agar membatalkan peraturan yang mengatur hal tersebut,” kata Sutan

Mendagri, Tito Karnavian dalam sambutannya menyampaikan kepada APKASI agar dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Pusat.

“Sebagai asosiasi kepala daerah terbesar, agar dapat memberikan masukan baik konsep maupun usulan secara resmi,” kata Tito.

Mengenai permasalahan tenaga honorer, Mendagri telah berkoordinasi dengan menteri terkait.

“Pemerintah telah mengkajinya, APKASI diharapkan memberikan konsep/usulan secara resmi agar permasalahan tenaga honorer tidak menimbulkan potensi yang merugikan,” jelas Tito.

Selain itu, Mendagri juga meminta kepada para kepala daerah agar dapat melakukan survei terkait tingkat antibodi terhadap Covid-19.

“Hasil survei dapat menjadi dasar untuk pengambilan keputusan dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi,” kata Tito.(Al)

iklan

Baca Juga

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *