Legislator: Cegah PMK Mewabah di Kotim, Pemotongan Hewan Di RPH Harus Diawasi Ketat

Jum, 20 Mei 2022 | 306 Views

Foto – Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Agus Seruyantara.(Fit).

Sampit – Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Agus Seruyantara memberikan perhatian serius terkait wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak yang menjadi isu nasional hingga saat ini. Menurutnya untuk melakukan pencegahan mewabahnya virus tersebut pihak terkait harus benar-benar melakukan pengawasan secara maksimal terhadap hewan ternak terutama yang didatangkan dari luar daerah.

“Apalagi kita di Kotim ini rata-rata hewan ternak, dari sapi, ayam, kambing dan lainnya didatangkan dari luar daerah, terutama sapi yang notabenenya didistribusikan dari luar daerah hingga Pulau Jawa, jadi harus diawasi secara maksimal agar wabah PMK ini tidak memapar Kotim,” katanya di Sampit, Jum’at (20/5/2022).

Bahkan untuk mengantisipasi hal tersebut, Legislator PDI perjuangan ini meminta agar dinas teknis sebagai kepanjangan tangan pemerintah daerah untuk melakukan pengecekan terhadap hewan ternak yang sudah siap potong di Rumah Potong Hewan (RPH) dan juga mengontrol ternak yang didatangkan dari luar daerah.

“Untuk pemotongan harus diawasi terutama harus di potong di RPH dan wajib sudah melalui pengecekan oleh ahlinya, jangan sampai daging sapi dan lainya terjual di pasaran dengan membawa virus PMK ini, dinas teknis harus memantau langsung dilapangan,” timpalnya.

Selain itu dia juga menambahkan, ketika daging yang dikeluarkan dari RPH nantinya sudah pasti dijamin aman, sehat, utuh dan halal (Asuh), maka hal tersebut sudah memastikan kesehatan konsumsi bagi konsumen atau masyarakat yang akan membeli daging yang sudah dipasarkan.

“Sehingga, konsumen tidak perlu khawatir lagi soal kualitas kesehatan daging. Dilain sisi para peternak atau pengepul sapi di Kotim ini tidak ragu-ragu dan terjamin kualitas kesehatan sapinya sehingga tidak menimbulkan potensi negatif kepada masyarakat kita,” tutupnya.(Fit).

 

 

iklan

Baca Juga

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *