Penjualan Rotan Masih Terkendala

Kam, 1 Desember 2022 | 340 Views

MUARA TEWEH – Sudah diketahui bahwa Kabupaten Barito Utara (Barut) merupakan penghasil produk kerajinan tangan, dari bahan baku rotan. Produksi yang dihasilkan masyarakat dari beberapa desa di dua wilayah Kecamatan di Barut, yakni Teweh Timur dan Gunung Purei telah memampu mencapai ratusan buah per bulan.

 

Namun hasil produksi kerajinan anyaman rotan ini masih terkendala dari disegi pemasarannya, dan warga berharap melalui Dinas terkait dapat membantu kendala tersebut.

 

Anggota DPRD Batara, Edi Fran Aji mengatakan, saat dirinya melakukan reses ke desa-desa di Kecamatan Teweh Timur yakni Desa Liju dan Benangin, serta Desa Lampeong Kecamatan Gunung Purei, dirinya menerima aspirasi dari warga pengrajin anyaman rotan yang berharap pembinaan dari Pemerintah Daerah melalui dinas terkait, serta bantuan untuk memasarkan produk-produk yang dihasilkan.

 

“Harapan kita Dinas terkait dapat membantu masyarakat, utamanya dalam pemasaran produk hasil anyaman rotan ini,” ucap anggota Dewan dari Parpol Nasdem tersebut.

 

Menurutnya, produk hasil anyaman rotan yang dihasilkan oleh warga berupa tas, rambat, tikar dan lainnya tersebut sudah memiliki nilai jual. 

 

Untuk pemasaran produk yang dihasilkan oleh warga ini, dewan menyarankan agar Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Barito Utara, bisa mencari peluang untuk memasarkannya ke luar daerah misalnya seperti Bali dan lainnya.

 

“Dengan adanya pembeli yang bisa menampung hasil produk kerajinan anyaman rotan ini, akan membuat warga lebih termotivasi dan ini akan memberikan dampak terhadap meningkatnya penghasilan warga,” katanya.(al)

iklan

Baca Juga

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *