MUARA TEWEH – Wacana Pemerintah Kabupaten Barito Utara yang ingin membangun Musholah di Lokasi pasar Pendopo Muara Teweh, dipertanyakan oleh Kalangan DPRD Barito Utara.
Wakil Ketua I DPRD setempat, Parmana Setiawan ST dalam rapat RDP mengenai para pedagang yang belum memperoleh tempat berjualan di pasar Pendopo Muara Teweh mempertanyakan, apakah terkait dengan rencana pembangunan Mushola tersebut telah dikaji mengenai letak dan posisinya. Karena kalau tidak salah rencana pembangunan Mushola itu posisinya berada diantara lokasi pasar pendopo dan Ipu baru.
“Jadi apakah letak itu sudah benar dan tidak menganggu, siapa tahu dengan dipindahkan posisinya bisa digunakan untuk para pedagang yang belum kebagian tempat untuk berjualan,” ucap Politisi dari Parpol PKB tersebut, (18/1/2022).
Disampaikannya, kalau memang posisi rencana pembangunan Mushola tersebut sudah benar, berarti kita perlu memikirkan solusi lainnya untuk menampung para pedagang yang belum memperoleh tempat berjualan ini.
Menjawab pertanyaan tersebut, Kadisdagrin, Hajrannor mengungkapkan, bahwa Mushola yang rencananya akan dibangun di Pasar Pendopo, Muara Teweh dengan ukuran 6×9 M. Namun rencana pembangunan Mushola ini perlu untuk dirundingkan kembali, sebab rencananya ada kegiatan proyek untuk menyelesaikan turap yang ada di pasar Pendopo. “”Jadi untuk ini perlu kita rundingkan, apakah kedepannya (Pembangunan Mushola) tetap lanjut atau seperti apa,” katanya.
RDP terkait masalah para pedagang yang belum memperoleh tempat ini dipimpin langsung oleh Parmana Setiawan dihadiri Ketua DPRD Barito Utara, Hj Mery Rukaini MAP, para anggota dewan dari Gabungan Komisi DPRD, Asisten III Sekda, Kepala Disdagrin, Kepala Satpol PP dan Jajar, serta para pedagang yang belum mendapatkan tempat berjualan di pasar Pendopo.(Red)