Muara Teweh- Mobil angkutan Batu bara yang melintasi jalan Nasional di Desa Sikui dan Hajak, Kecamatan Teweh Baru diminta untuk mentaati jam operasi, sesuai dengan surat edaran Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah. Dimana jam operasi tersebut yakni dari pukul 22.00 WIB sampai dengan pukul 05.00 WIB.
Hal ini disampaikan para anggota DPRD Barut dalam rapat dengar pendapat yang dilaksanakan oleh DPRD Kabupaten Barito Utara (Barut), yang dipimpin oleh Ketua Komisi III DPRD Barut, DR H Tajeri SE MM SH MH dan dihadiri pihak eksekutif yang dipimpin oleh Sekda Barut, Drs Muhlis, para anggota DPRD, perwakilan dari 5 perusahaan tambang yakni PT Uniric Mega Persada, PT Batara Perkasa, PT Multi Mega Energi, PT Padang Karunia dan PT Hamparan Mulia, pihak Kementrian PUPR Ditjen Bina marga PBJN Kalimantan Tengah, Senin (3/10/2022).
“Kepada Dinas Perhubungan tolong hal ini dapat diperhatikan dan disampaikan (jam operasi angkutan batu bara yang melintas di jalan nasional red), karena kita sama-sama menjaga keselamatan pengguna jalan yang lain,” ucap salah seorang anggota DPRD Barut, Hasrat SAg.
Selain itu pula, ia juga menyampaikan terkait temuannya, di mana mobil angkutan batu bara tersebut berkonvoi dan ngebut saat melintas.
“Saya punya beberapa rekaman-rekaman, disaat melintas dan berpapasan dengan truk-truk angkutan batu bara tersebut,” ucapnya.
Selain hal tersebut, dalam rapat tersebut pula ditegaskan, angkutan batu bara yang melintasi di jalan nasional agar tidak melebihi dari batas maksimal beban muatan.
Hal ini sesuai dengan ketentuan Dirjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan, dan juga mematuhi ketertiban lalulintas dalam rangka menjaga keselamatan pengguna jalan dan masyarakat di sekitar jalan Nasional.
Kemudian perusahaan-perusahaan yang masih menggunakan jalan nasional juga diharapkan kedepannya dapat menggunakan jalan khusus, sesuai dengan undang-undang minerba.(Al)
